Surabaya – Supangat, M.Kom., Ph.D., Direktur Direktorat Sistem Informasi (DSI) Yayasan Perguruan 17 Agustus (YPTA) Surabaya ,meraih gelar Doktor (PhD) di Universiti Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM) pada 4 Januari 2024. Supangat berhasil meraih gekar doktor dengan menyelesaikan penelitian berfokus pada peningkatan model gaya belajar FelderSilverman (FSLSM) untuk mengoptimalkan preferensi belajar mahasiswa. Penelitiannya ini dikerjakan atas bimbingan Supervisor, Dr. Mohd Zainuri Bin Saringat.
Dengan mengembangkan model FSLSM yang dipertingkatkan, Supangat berhasil mengidentifikasi cara untuk menyesuaikan pembelajaran daring dengan gaya belajar individu melalui platform e-learning Elitag Untag Surabaya. Penelitiannya ini sejalan dengan era digital,dimana teknologi menjadi bagian integral dalam pendidikan, terutama dalam pembelajaran daring. Platform e-learning kini berkembang pesat dengan mengadopsi teknologi yang lebih personal, adaptif, dan interaktif. Namun, efektivitasnya tidak hanya bergantung pada kecanggihan teknologi, tetapi juga pada penyesuaian konten dengan kebutuhan dan karakteristik masing-masing mahasiswa.
“Meskipun model FSLSM telah lama digunakan untuk memahami gaya belajar mahasiswa, model ini memiliki kekurangan dalam mempertimbangkan faktor sosial dan personalitas yang sangat penting dalam pengembangan keterampilan kolaboratif dan pengalaman pembelajaran yang lebih holistic,” jelas Supangat (23/12).
Penelitian ini sebelumnya melibatkan data dari 400 mahasiswa sarjana di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.Dalam pendekatan ini, Supangat menambahkan dimensi interaksi sosial dan personalitas untuk menciptakan pembelajaran daring yang lebih interaktif dan kolaboratif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model FSLSM yang dipertingkatkan berhasil meningkatkan rata-rata nilai ujian mahasiswa sebesar 3,5% dibandingkan dengan kelompok kontrol. Peningkatan ini menunjukkan pentingnya penyesuaian pembelajaran yang lebih personal dan sesuai dengan gaya belajar individu untuk menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih mendalam.
“Keberhasilan penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran daring yang lebih disesuaikan dengan gaya belajar mahasiswa dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran. Saya berharap hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam mengembangkan platform e-learning yang lebih adaptif dan efektif, terutama di dunia pendidikan tinggi,” ujar Supangat setelah wisuda.
Melalui penelitiannya, Supangat berharap dapat menginspirasi pengembangan metode pembelajaran yang lebih relevan dan adaptif di masa depan, serta memberikan kontribusi pada kemajuan pendidikan berbasis teknologi di Indonesia.(Adm)