Surabaya- Dinas Pendidikan (Dindik) Provinsi Jawa Timur berkolaborasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK),menggelar pemilihan Duta Pelajar Anti Korupsi Jawa Timur 2023.
Event tersebut mendapat antusias yang tinggi, tercatat sebanyak 1.549 pendaftar atau siswa SMA Sederajat se jawa timur mengikuti ajang ini. Dari jumlah tersebut, panitia kemudian menyeleksi , hingga akhirnya terjaring 10 besar, peserta yang lolos pada tahapan final. Di tahapan ini, mereka menjabarkan gagasan, program dan rencana aksi jika telah dinobatkan sebagai Duta Pelajar Anti Korupsi 2023.
Ajang tersebut sengaja digagas pihak Dindik Jatim dan KPK mengingat masih tingginya kasus korupsi di Indonesia, dan bertujuan untuk memupuk integritas dan kejujuran Anak sejak dini atau generasi muda,sehingga terhindar dari perbuatan atau tindakan Korup.Dari 10 besar tersebut, panitia akhirnya memutuskan Farhan Akbar siswa SMAN 3 Kota Pasuruan dan Dewi Ratih Kumala Tungga dari SMAN 2 Taruna Bhayangkara Jatim sebagai juara 1 Duta Pelajar Anti Korupsi Jatim 2023.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut,Direktorat Jejaring Pendidikan KPK,Ramah Handoko yang menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari mengamalkan nilai dalam trisula pelaksanaan antikorupsi.
“Trisula antikorupsi KPK itu ada penindakan, pencegahan dan pendidikan. Nah, ini adalah salah satu sula dalam pendidikan dalam hal menanamkan nilai-nilai,” ucapnya di Surabaya, pada Jumat (1/12) malam.
Sementara itu, Ketua Dewan Pendidikan Jatim, Prof Warsono mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya agar pemuda zaman sekarang sadar bahwa korupsi harus diperangi sejak di bangku sekolah.
“Pemberantasan korupsi, kita harapkan mereka ketika sudah saatnya menjadi pejabat dan lain sebagainya, tidak akan melakukan,” tuturnya.
Salah satu Duta Pelajar Anti Korupsi yang terpilih, Dewi Ratih Kumala Tungga dari SMAN 2 Taruna Bhayangkara Jatim mengungkapkan kondisi bangsa yang marak korupsi hingga ditingkat bawah mendorongnya untuk mengikuti pemilihan Duta Pelajar Anti Korupsi ini. Dewi juga menyebutkan beberapa program dan gagasannya terkait cara mencegah dan antisipasi korupsi di tingkat bawah.
“Jujur saya mengikuti Duta Pelajar Anti Korupsi ini untuk meningkatkan Soft skill dan hard skill saya, serta dapat berbagi informasi dan memengaruhi orang orang di sekitar saya,tentang menanam budaya anti Korupsi sejak dini.,” tukasnya.
(Spt)