Surabaya – Guru dan siswa SMAN 10 Surabaya menggagas gerakan Go Book Kota Surabaya. Program atau gerakan kolaborasi antara SMAN 10 Surabaya, Penerbit PT Bumi Aksara dan Perempuan Maju Indonesia Jatim ini bertujuan untuk meningkatkan minat literasi atau baca masyarakat Indonesia yang masih tergolong rendah.
Hal tersebut selaras dengan data Perpustakaan Nasional, minat baca di Indonesia hanya diangka 0.001 persen. Gerakan go book ini menyasar area umum salah satunya Di Taman Bungkul Kota Surabaya.Alasannya, karena banyak masyarakat dari berbagai usia menghabiskan waktu untuk beraktifitas di Taman Bungkul.
Budi Santoso ,Kepala SMAN 10 Surabaya, menjelaskan selain untuk meningkatkan minat baca, gerakan ini juga dalam rangka ,menyemarakkan Bulan Literasi yang jatuh setiap 8 Nopember. Pihaknya pun menyiapkan berbagai jenis buku yang dapat dinikmati masyarakat luas, mulai buku masak, komik, buku otomotif hingga buku scientist.
“Gerakan tidak hanya simbolis. Tapi harus dimulai. Hari ini (Sabtu) kita di taman bungkul. Minggu depan kita jalan ke panti asuhan. Beberapa minggu lagi ada tujuan lain. Kita ingin buku ini keluar dari tembok sekolah dengan misi yang dibawa oleh siswa,” Jelas Budi Sabtu (11-11-2023) .
Dalam praktiknya para siswa berperan aktif membawa koleksi buku di perpustakaan sekolah untuk berkeliling dengan menggunakan motor di Taman Bungkul ataupun objek lokasi lainnya. Uniknya, siswa membawa misi untuk mengajak masyarakat giat membaca.
“Kami siapkan dua orang untuk melayani peminjaman buku, dua orang security, dua orang dengan sistem one get one, bagaimana mereka mengajak masyarakat untuk gemar membaca dan mendongengkan kembali pada anak-anak,” terangnya.
Ketua DPD Perempuan Maju Indonesia Jatim, Iis Hendro menjelaskan pihaknya mendukung penuh program-program yang berkaitan dalam pembangunan generasi muda.
Di saat yang sama, Kepala Perwakilan Penerbit PT Bumi Aksara cab Surabaya, Mardiyah menyebut ada beberapa faktor yang menyebabkan gairah membaca masyarakat Indonesia rendah, utamanya bagi generasi muda. Salah satunya terkait semakin canggihnya fungsi gadget dan sosial media yang berkembang semakin pesat.
“Gadget kalau dimanfaatkan dengan baik akan menghasilkan produk-produk baik untuk berkreatifitas dan berkreasi. Karena buku pun juga sekarang ada yang tersedia dalam bentuk elektronik. Tapi jika tidak dimanfaatkan dengan baik, faktor-faktot negatif penggunaan gadget akan menurunkan ketertarikan masyarakat untuk membaca ataupun berkreasi,” tandasnya. (irv)