PendidikanTeknologi

Seminar Kebijakan Keamanan Siber di Era Digital Sistekin Untag Surabaya

Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemendikbud Ristek – Dr. Yudhistira Nugraha, S.T., M.Ict (Adv)., D.Phil bersama civitas akademika dan mahasiswa Sistekin Untag Surabaya

Surabaya – Program Studi Sistem dan Teknologi Informasi (Sistekin) Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya menyelenggarakan seminar bertema ‘Integrasi Sistem Monitoring dengan Kebijakan Keamanan’ , dengan narasumber utama Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemendikbud Ristek – Dr. Yudhistira Nugraha, S.T., M.Ict (Adv)., D.Phil.

Seminar yang diikuti oleh sivitas akademika dan mahasiswa Sitekin Untag Surabaya ini berlangsung di Auditorium Gedung R. Ing Soekonjono, lantai enam Untag Surabaya, (10/10).

Dekan Fakultas Teknik – Dr. Ir. Sajiyo, M. Kes., turut membuka rangkaian acara dan menyampaikan harapannya kepada para peserta. “Semoga seminar ini berjalan lancar dan para mahasiswa dapat memperoleh ilmu yang bermanfaat untuk masa depan mereka,” ujarnya.

Sambutan ini menekankan pentingnya peran teknologi informasi, khususnya di bidang keamanan siber, sebagai bekal bagi para mahasiswa untuk menghadapi tantangan di dunia profesional.

Sementara itu ,Kepala Program Studi Sistem dan Teknologi Informasi (Sistekin) Untag Surabaya – Yusrida Muflihah, M.Kom., berharap seminar ini, agar mahasiswa Prodi Sistekin dapat lebih memahami tantangan dan solusi di bidang keamanan siber. “Di era saat ini, penting bagi mahasiswa untuk mempersiapkan diri menghadapi dinamika dunia teknologi informasi yang terus berkembang. Prodi Sistekin berkomitmen untuk terus menghadirkan kegiatan edukatif guna mencetak lulusan yang siap bersaing di era digital,” paparnya.

BACA JUGA :Webinar Sistekin Untag Surabaya dan Universiti Malaysia Perlis Bahas Network Security

Lebih lanjut dalam pemaparannya Narasumber utama , Dr. Yudhistira membahas berbagai ancaman siber yang kerap terjadi, termasuk risiko serangan peretasan. “Dalam menghadapi peretasan, respons cepat dan pemulihan sistem yang tepat sangat penting untuk meminimalkan dampak dari serangan tersebut,” jelas Yudhistira.

Selain itu dirinya juga menguraikan tentang lanskap ancaman yang dihadapi dalam dunia siber, mencakup vektor serangan, permukaan serangan, serta aktor ancaman yang bisa berupa individu, kelompok, atau organisasi. “Memahami berbagai jenis ancaman ini akan membantu mahasiswa dalam mengenali risiko dan menyusun langkah-langkah antisipasi,” tambahnya.

Kegiatan ini berlangsung secara interaktif dengan sesi tanya jawab antara peserta dan narasumber. Para mahasiswa tampak antusias menanyakan pengalaman terkait peretasan serta penerapan kebijakan keamanan di lingkungan pendidikan.(Adm)

Shares:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *