Pendidikan

Kadindik Jatim Ajak Kepala Daerah Prioritaskan Pendidikan Dukung Visi Indonesia Emas 2045

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Aries Agung Paewai dalam forum rapat koordinasi "Implementasi Program Prioritas Kemdikbudristek bersama Pemerintah Daerah tahun 2024. Dok Humas Dindik Jatim.

Surabaya – Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Aries Agung Paewai mewakili Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono dalam forum rapat koordinasi “Implementasi Program Prioritas Kemdikbudristek bersama Pemerintah Daerah tahun 2024” di hotel Shangrilla, Rabu (21/2).

Dalam kesempatan tersebut Kadindik Jatim menekankan pentingnya pendidikan dalam membangunVisi Indonesia Emas 2045. Peran pendidikan sangat berpengaruh besar dalam mewujudkan visi ini. Pembangunan sumber daya manusia (SDM) akan dibangun melalui pendidikan yang bermutu dan bekualitas.

Lebih lanjut, Aries menjabarkan tujuh (7) program prioritas dalam mewujudkan impian besar Indonesia Emas 2045. Pertama, mewujudkan kecerdasan unggul. Kedua, masyarakat Indonesia harus menjunjung pendidikan, menghormati kebudayaan, religiusitas dan etika. Prioritas ketiga adalah, Bagaimana Indonesia menjadi pusat pendidikan.

“Ini tentu menjadi PR bersama dimana tugas kita sebagai orang yang mengejar mutu pendidikan. Sebab masih banyak mutu dan kualitas pendidikan kita (di Jawa Timur) berbeda antar daerah,”Papar Aris.

Selanjutnya, prioritas keempat adalah bagaimana berhadapan dengan SDM yang harus ditingkatkan dalam tindakan bebas korupsi. Hal tersebut berkaitan erat dengan besaran anggaran pendidikan yang diterima cukup tinggi tiap tahunnya.

Kelima, peningkatan kualitas dan mutu pendidikan. Keenam, prioritas yang dilakukan adalah menjaga kemandirian pendidikan sebagai pusat center terhadap pendidikan di Asian Pasific dengan target dunia.Priorotas ketujuh, yaitu menjadi barometer pendidikan sebagai ekonomi dunia.

BACA JUGA : Aturan Baru Zonasi PPDB SMA/ SMK 2024 Berdasar Zonasi Kelurahan

Pria yang juga Pj Wali Kota Batu ini menilai, dengan semakin meningkatnya SDM Indonesia khususnya Jawa Timur, termasuk peningkatan mutu pendidikan dan lulusan yang semakin kompetitif diharapkan mereka bisa siap diterima di dunia kerja dan industri bahkan di instansi yang menjadi kekuatan ekonomi bagi mereka.

Aris mencontohkan daerah-daerah yang maju, tak lepas dari faktor kualitas SDM yang baik bahkan memberikan perhatian serius terhadap pendidikan. Hal ini tentu berkaitan dengan tingkat kemiskinan yang menurun, tingkat pengangguran menurun, dan ekonomi meningkat.

Namun, jika masih ada daerah yang memprioritaskan pendidikan menjadi yang kedua tentu saja hal tersebut dinilainya salah. “Maka dari itu bapak ibu (kepala Dinas Pendidikan) ajak kepala daerah untuk memikirkan bagaimana menyiapkan pendidikan ini kompetitif untuk meningkatkan taraf hidup masyarakatnya. Jika kepala daerah hanya fokus pada infrastruktur dan tidak memikirkan pendidikan sebagai sektor utama yang penting, padahal jika SDM dibangun, dikolaborasikan ditingkatkan maka akan menjadi kemudahan untuk mengambil kebijakan tertentu. Ini tentu berdampak pada faktor kemiskinan dan pengangguran menurun, ekonomi meningkat. Karena apa, kemandirian SDM menjadi lebih kompetitif. Maka memang tanpa ada kolaborasi pemerintah pusat, provinsi kab/kota ini tidak akan terwujud,” jabar Aries.

Ia mengingatkan soal kewenangan SMA/SMK yang memang berada di Pemprov, namun wilayah sekolah yang masuk kab/kota. Hal tersebut tentu saja, lanjut Aries, akan menjadi tanggung jawab kepala daerah maupun pemerintah daerah. Jika tidak ada kolaborasi antara kedua pihak, dan hanya menjadi tanggung jawab Pemprov, bukan tidak mungkin akan terjadi egosektoral.

“Kolaborasi dan konektifitas terhadap mutu pendidikan tetap menjadi tanggung jawab bersama apakah pemprov atau pemkab/pemkot,” sebutnya. Aries juga menambahkan, Jawa Timur sendiri telah memegang teguh visi misi yang juga menjadi bagian dari prioritas Kemdikbudristek. Ini tertuang dalam prioritas 9 Nawa Bhakti Satya yang salah satu isinya terdapat pada Jatim Cerdas. Yaitu, (BPOPP), Bosda MADIN, Peningkatan Kualitas Sarpras SMA-SMK-SLB, Revitalisasi SMK melalui Sekolah Pengampu (Pusat Keunggulan), SMA Double track, SMA Boarding (SMAN Taruna Jawa Timur), SMA Pengimbas, Manajemen Kesejahteraan GTK dan Beasiswa SMK jurusan prioritas (Kelautan, Teknologi, Pertanian, Pariwisata).

Tantangan pendidikan di Jawa Timur cukup kompleks.Seperti disparitas kualitas, sarana dan prasarana, relevansi GTK yang memuat sebaran, kualitas, kuantitas. Kemudian sinergitas antar pihak, dan kapasitas fiskal sekolah. Dindik Jatim juga telah merancang strategi peningkatan kualitas pendidikan diantaranya peningkatan akses SMA, SMK dan SLB. Kemudian peningkatan kualitas, profesionalisme, dan kesejahteran GTK. Selanjutnya, peningkatan kualitas manajemen pelayanan pendidikan, peningkatan mutu TIK pendidikan, peningkatan rata-rata lama sekolah dan peningkatan pengembangan teknis keterampilan.

Sebagai informasi, dalam forum ini Kepala Dindik Jatim Aries Agung Paewai juga menerima penghargaan dari Kemdikbudristek atas Pemerintah Daerah yang paling siap dalam Pelaksanaan PPDB tahun ajaran 2024/2025. (Spt)

Shares:

1 Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *