Surabaya – Berlangsung Di Gedung G-Inspire Universitas Muhammadiyah UM Surabaya, Pusat Studi Anti Korupsi dan Demokrasi (PUSAD) UM Surabaya merilis hasil survei terbaru tentang kepuasan warga Muhammadiyah Jatim terhadap kepemimpinan Gubernur Jatim menjelang Pemilu 2024.
Hasil survei dengan melibatkan 1.068 Responden yang diambil dari semua daerah Muhammadiyah di Jawa Timur, sebanyak 38 Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kab/ Kota. Kemudian, masing-masing Kab/Kota tersebut menunjukkan sebanyak 73,3% warga Muhammadiyah puas terhadap kepemimpinan Gubernur Khofifah 12,3% tidak puas, dan 14% tidak menjawab.
Peneliti Utama PUSAD UM Surabaya Radius Setiyawan menyebut, terdapat beberapa indikator penguat yang membuat warga Muhammadiyah Jatim Puas terhadap kinerja dan kepemimpinan Khofifah dan Emil “Dari jumlah warga Muhammadiyah Jatim yang puas, 27,3% menganggap kepemimpinan Khofifah merakyat, 20,2% programnya relevan, 13,6% meningkatkan pertumbuhan ekonomi, 9,8% menciptakan keruknan antar-warga, dan 5,4% toleransi antar umat beragama,”ujar Radius. Kamis (4-1-24).
Hasil survei tersebut juga dapat menjadi indikasi dukungan warga Muhammadiyah Jatim untuk Khofifah dapat kembali maju dalam pemilihan Gubernur Pilgub Jatim 2024 nanti.
Diketahui survei ini dilakukan 13-28 Desember 2023. Kemudian dirilis secara terbuka dengan menghadirkan sejumlah tokoh.Tokoh yang hadir itu yakni Sukadiono (Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur), Radius Setiyawan (Peneliti Utama PUSAD UM Surabaya), Dede Nasrullah (Kepala LPPM UM Surabaya), Ridho Al-Hamdi (Ketua LHKP PP Muhammadiyah), Thoat Stiawan (Dekan FAI UM Surabaya) dan Putri Aisyiyah (Aktivis/ Dosen Komunikasi UNESA).
Peneliti Pusad berharap hasil yang dirilis Pusat Studi Anti Korupsi dan Demokrasi UM Surabaya terkait elektabilitas di Jawa Timur akan menjadi barometer untuk mengawal jalannya demokrasi yang luber dan jurdil di Jatim jelang Pemilu 2024.