Surabaya – Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) memutuskan biaya dana pengembangan pendidikan (DPP) dan dana operasional pendidikan (DOP) tahun akademik 2025-2026 yang akan datang tidak dinaikkan. Keputusan ini disampaikan Rektor Unusa Prof Dr Achmad Jazidie., M.Eng dalam jumpa pers dengan insan media Senin (14/10) siang di Kampus B Unusa.
Langkah ini bagian dari upaya Unusa untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk bisa memperoleh layanan pendidikan tinggi di tengah gejolak berbagai kenaikan dan turunnya daya beli masyarakat.
“Memang banyak pakar ekonomi belum berani menyimpulkan secara tegas kenapa terjadi penurunan daya beli di masyarakat, apakah karena persediaan yang melimpah ataukah karena publik kesulitan keuangan.” Ungkap Jazidie.
Itu sebabnya, kata Rektor menambahkan, kami memutuskan untuk tidak menaikkan DPP dan DOP untuk calon mahasiswa tahun akademik mendatang. Kebijakan tersebut juga seyogyanya telah dilakukan Unusa selama dua tahun terakhir.
“Itulah sebabnya kami juga kini mengenalkan tag line ‘Kampus Unggul Biaya Terjangkau’ selain kampus ‘Rahmatan Lil Alamin’. Langkah ini diambil semata-mata Unusa ingin tetap memberi kesempatan masyarakat untuk memperoleh layanan pendidikan tinggi, karena pendidikan menurut kami tetap harus dikedepankan meski dalam kondisi apa pun,”lanjutnya.
Selain kebijakan tidak menaikan DOP dan DPP, dalam kebijakan pembiayaan mahasiswa tahun akademik 2025-2026, Unusa juga memberikan kemudahan dalam mengangsur dua unsur pembiayaan tersebut. Bisa diangsur untuk biaya DPP selama setahun dan satu semester untuk DOP.
“Tentu kami juga memberi apresiasi bagi yang mau melunasi sejak awal akan diberikan potongan hingga 5 persen,” katanya.
BACA JUGA : Inovasi Mobil Water Treatment dan Incinerator untuk Pesantren dari Unusa
Guru besar bidang robotika ITS ini juga menjelaskan selain dapat diangsur dan memperoleh potongan, Unusa juga bakal mengusahakan penambahan biaya untuk beasiswa baik dari Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (YARSIS) sebagai badan pengelola Unusa maupun dari lembaga lain, baok pemerintah maupun swasta.
“Tahun ini kami memberikan beasiswa kepada mahasiswa baru lebih dari 250 orang, mereka memperoleh dari KIP Kuliah maupun lembaga lain.”
Dalam kesempatan itu, Rektor juga mengenalkan beberapa mahasiswa penerima beasiswa yang berasal dari luar Jawa Timur. Mereka antara lain berasal dari penerima beasiswa Program Beasiswa Santri Berprestasi dari Kemeneterian Agama, Program Kartu Indonesia (KIP) Kuliah dan Beasiswa dari Baznas.(Adm)