Surabaya – Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemedikbudristek, Beny Bandanadjaja, mengumumkan penerima pendanaan program sertifikasi kompetensi dan profesi mahasiswa vokasi tahun 2024, pada 10 Juli 2024.
Hasilnya Sebanyak 300 orang mahasiswa program vokasi Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) yang berada di program studi diploma III dan IV memperoleh bantuan fasilitasi untuk mengikuti uji kompetensi bersertifikat secara gratis. Unusa menjadi salah satu PTS di Jawa Timur yang memperoleh program tersebut terbanyak.
Direktur LSP Unusa, Sukemi,menjelaskan sebanyak tujuh skema sertifikasi kompetensi diusulkan untuk diberikan kepada mahasiswa vokasi yang berada di semester akhir jelang wisuda. mMasing-masing berada di Prodi D3 Kebidanan dan D3 Keperawatan, D4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan D4 Analis Kesehatan.
“Kami memang telah mempersiapkan tiap mahasiswa jelang wisuda baik program vokasi maupun akademik untuk mengikuti uji kompetensi. Sesuai surat edaran Rektor bahwa tiap mahasiswa yang akan diwisuda wajib memiliki satu sertifikat kompetensi. Nah dengan adanya bantuan pendanaan dari Dirjen Vokasi ini mahasiswa akan terbantu untuk mendapatkan sertifikat kompetensi,” jelasnya.
Dalam program dari Dirjen Vokasi ini, kata Sukemi menambahkan, ada tujuh skema yang ditawarkan masing-masing meliputi; Skema Higiene Industri Muda, Skema Spa Bayi, Skema Spa Kehamilan, Skema Perawat Vokasi, Skema Penjaga Lansia, Skema Pengambilan Darah, dan Skema Analis Operasi Laboratorium.
“Jumlah skema sertifikasi yang dimiliki LSP Unusa kini berjumlah 30 skema yang dipersiapkan untuk semua mahasiswa yang akan diwisuda. Jadi Unusa tidak hanya memberikan ijazah sebagai tanda telah menyelesaikan studinya di kampus, tapi juga membekali diri para lulusan dengan minimal satu sertifikat kompetensi,” paparnya.
Terkait bantuan pendanaan program sertifikasi kompetensi dan profesi mahasiswa vokasi tahun 2024, Sukemi menjelaskan, bantuan ini merupakan kali pertama yang diterima Unusa. Jauh sebelumnya secara rutin tiap tahun, sejak tahun 2020, LSP Unusa telah menerima bantuan untuk mensertifikasi mahasiswa dari Kementerian Tenaga Kerja melalui Badan Nasional Sertifikasi Nasional (BNSP) untuk Program Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi Kerja (PSKK).
“LSP Unusa sejak tahun 2020 telah menerima hibah PSKK. Kini dengan adanya program dari Dirjen Vokasi akan lebih banyak lagi mahasiswa memperoleh kesempatan dalam mendapatkan sertifikat kompetensi,” katanya.
Sekretaris LSP Unusa, Ima Kurniastuti., ST., MT mengatakan, sertifikasi kompetensi adalah proses pengakuan formal terhadap kemampuan seseorang dalam suatu bidang tertentu. Hal ini dilakukan melalui evaluasi objektif terhadap pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang relevan dengan bidang yang diujikan sesuai keahlian.
“Sertifikasi kompetensi yang dilakukan oleh LSP memiliki kepentingan yang signifikan bagi mahasiswa. Beberapa keunggulan sertifikasi kompetensi LSP bagi mahasiswa, anatar lain validasi kompetensi. Validasi ini dilakukan melalui sertifikasi oleh LSP yang merupakan pengakuan formal terhadap kemampuan dan keterampilan seseorang dalam bidang tertentu. Bagi mahasiswa, ini mengonfirmasi bahwa mereka telah mencapai standar kompetensi yang diakui secara industri atau profesional dalam disiplin ilmu mereka,” katanya.
BACA JUGA : Bahasa Isyarat Wajib Dipahami Dokter Unusa
Hal lainnya, kata Ima menambahkan, sertifikasi dapat meningkatkan daya saing bagi mahasiswa di dalam dunia kerja yang kompetitif. Memiliki sertifikasi kompetensi dapat memberikan keunggulan kepada mahasiswa dalam mencari pekerjaan. Selain itu, tambah Ima, sertifikasi kompetensi juga dapat meningkatan peluang karier. Melalui kepemilikan sertifikasi kompetensi yang dilakukan LSP, mahasiswa memiliki peluang karir yang lebih baik. (Spt)