Ekonomi Bisnis

Impor Ribuan Sapi Perah Peternak Lokal Dukung Ketahanan Pangan

Pemerintah berkolaborasi dengan Peternak lokal datangkan sapi impor. dok istimewa

Probolinggo – Sebanyak 1.088 ekor sapi perah tiba di Pelabuhan Tanjung Tembaga, Probolinggo, Sabtu (28/6/2025). Pemasukan ini difasilitasi oleh PT Santosa Agrindo Lestari (Santori), anak perusahaan JAPFA, bekerja sama dengan PT Greenfields Dairy Indonesia, PT Karya Suci Pratama, PT Irfai Berkah Sejahtera, PT Arla Food, serta Koperasi Suka Makmur.

Impor sapi perah tersebut dalam rangka mendukung pemerintah melalui Kementerian Pertanian untuk terus melakukan percepatan peningkatan produksi susu dalam negeri. Dalam dua hari, lebih dari 1.500 ekor sapi perah bunting didatangkan dari Australia ke Indonesia untuk memperkuat populasi sapi perah dan mendukung produktivitas peternak lokal. Sehari sebelumnya, 485 ekor sapi perah juga telah masuk ke Indonesia melalui Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi, oleh PT Kironggo Joyo. Total, dalam waktu dua hari, jumlah sapi perah impor yang masuk mencapai 1.573 ekor.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Agung Suganda, mengatakan bahwa langkah ini selaras dengan program pemerintah dalam mempercepat peningkatan populasi dan produksi susu nasional, khususnya melalui Program Percepatan Produksi Susu dan Daging Nasional (P2SDN).

“Pemerintah menargetkan peningkatan populasi sapi perah sebanyak satu juta ekor hingga tahun 2029. Ini adalah bagian penting dari strategi mencapai ketahanan pangan dan mendukung program Makan Bergizi Gratis,” ujar Agung dalam keterangan tertulis, Sabtu (28/6/2025).

Saat ini, produksi Susu Segar Dalam Negeri (SSDN) baru mampu memenuhi sekitar 21 persen dari kebutuhan nasional yang mencapai 4,6 juta ton per tahun. Kehadiran sapi impor ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas peternak lokal dan mendorong kemandirian produksi susu di dalam negeri.Sementara itu menurut Evi Zainal Abidin Ketua Koperasi Usaha Tani Ternak (KUTT) Suka Makmur mengatakan, awal ini kami mendatangkan 250 ekor sapi perah. Kami juga menyiapkan fasilitas kandang modern, dimana peternak kami bisa belajar dan praktek langsung memelihara sapi perah secara modern dan profesional.

“Dengan datangnya sapi Import ini harapannya kami mendapatkan akses terhadap sapi-sapi dengan kualitas genetika yang baik, sehingga bisa memproduksi susu lebih banyak,” ujar Evi, Sabtu (28/06/2025).Kami bersyukur PT Greenfield memiliki komitmen kemitraan yang kuat untuk menyerap hasil produksi susu segar dari peternak Indonesia. Kepastian inilah yang membuat kami peternak dari Koperasi Suka Makmur mantab untuk mendatangkan sapi perah Import dari Australia. “Semoga dengan perawatan yang baik maka minimal per ekor bisa memproduksi susu segar 25liter/hari,” tuturnya.

Kedatangan sapi-sapi Import ini menuntut kami untuk menjalankan sistem peternakan terpadu, dimana integrasi peternakan dan pertanian menjadi kekuatan baru yang bisa mendorong percepatan terwujudnya Ketahanan Pangan Nasional.

“Dalam upaya ini kami mendapat support penuh dari Mas Rusdi, Bupati Pasuruan, yang hadir dengan konsep program keterpaduan antara sektor peternakan dan pertanian,” tegasnya.”Jika peternakan rakyat bisa berkontribusi nyata untuk Indonesia, Insyaallah sektor swasta semestinya bisa lebih dari kami,” pungkasnya.(Adm)

Shares:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *