Surabaya – Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI) menggelar giat APERSI Goes to Campus, kuliah umum dengan tema ‘Mewujudkan 3 Juta Rumah untuk Rakyat’ yang berlangsung di Institut Teknologi 10 Nopember (ITS) Surabaya.
Kuliah umum yang dihadiri langsung oleh Ketua APERSI Junaidi Abdillah ini selain bertujuan untuk memotivasi generasi muda khususnya Mahasiswa untuk gencar berinovasi dan membuka peluang usaha di era modernisasi, juga turut menyosialisasikan program pemerintah baru Prabowo Gibran yakni pembangunan 3 juta rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
APERSI sendiri menyebut pihaknya telah berproses membangun satu juta rumah layak huni sejak era pemerintahan Presiden Jokowi, dan akan mementori,dan pendampingan pengusaha properti baru untuk proses pembangunan dua juta rumah layak huni lainnya di pedesaan dan daerah pesisir pada 2025 mendatang.
“Harapan pemerintah yang membangun perumahan ini pengusaha baru di desa. Jadi kami edukasi pada mahasiswa untuk melihat peluang menjadi pengusaha properti.”jelasnya.Selasa (5/11/2024).
Lebih lanjut, Junaidi mendorong mahasiswa untuk memanfaatkan teknologi dalam pemasaran properti melalui ponsel, bahkan memungkinkan meraih pendapatan tanpa modal besar.
Dalam kesempatan yang sama,Ketua Bidang Investasi DPP APERSI ,Adi Dharma menjelaskan, giat ini merupakan inisiatif dari PP IKA ITS yang baru dilantik tahun ini dan merupakan salah satu Program Quickwins PP IKA ITS bersama APERSI dengan prinsip Triple Helix yang melibatkan pemerintah, akademisi dan industri.
“Di sini, kita melihat pemerintah sebagai pembuat kebijakan dan pengarah, perguruan tinggi seperti ITS dengan alumninya sebagai pusat inovasi, pusat kajian dan pengembangan teknologi, serta APERSI sebagai pelaksana pembangunan dan penyedia layanan pembiayaan dan industri pendukung,”ungkapnya.
Sementara itu, Dr Machsus ST MT, Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Keuangan, dan Sarana Prasarana,mengapresiasi langkah APERSI dalam menyosialisasikan program pemerintah 3 juta rumah dalam setahun, ke generasi muda.
“Mengingat indonesia mengalami backlog perumahan. Defisit perumahan sekitar 10 juta yang dibutuhkan peran serta banyak pihak, termasuk akademisi dan industri dalam mewujudkannya,”paparnya
Langkah ini diperkuat Herman Prasetyo,Sekjen Pengurus Pusat Ikatan Alumni ITS Surabaya ( PP IKA ITS ), yang mengungkapkan ITS sebagai perguruan tinggi yang berperan aktif dalam mendukung program ini, ITS, melalui Ikatan Alumni, berkomitmen untuk memfasilitasi sinergi antara berbagai pihak melalui kegiatan Focus Group Discussion (FGD), workshop serta diskusi strategis lainnya.
Selain itu, Alumni ITS Surabaya yang tersebar diberbagai daerah di Indonesia tentunya memiliki potensi sumberdaya yang cukup besar untuk dicurahkan dalam mendukung realisasi target Pembangunan rumah, khususnya yang dikerjakan pada tahun 2025.(Adm)