Medsos

Banjir Genangan Di Wilayah Menganti Gresik Surutnya Lambat

Banjir Genangan di Menganti Gresik. Dok.Istimewa.

Gresik – Intensitas hujan yang lebat sepekan terakhir berdampak banjirnya beberapa wilayah di Kecamatan Menganti,Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

Berikut adalah perkembangan banjir di Kabupaten Gresik, pada 7 Februari 2024, Pukul 13.00 WIB: 

Banjir Genangan- Desa Gempolkurung, Desa Bringkang dan Desa Mojotengah, Kecamatan Menganti- Desa Sumput, Kecamatan Driyorejo- Desa Pandu, Kecamatan Cerme

Dampak :1. Kecamatan Menganti

a. Desa Gempolkurung- Genangan di Jalan Poros Desa surut- Jalan Lingkungan tergenang 20-50 cm sepanjang 500 Meter- Rumah tergenang : 46 Rumah , tinggi genangan 10-20 cm- Jumlah pengungsi : 3 orang ( 1 KK ).Lokasi pengungsian : Kantor Desa Gempol Kurung

b. Desa Bringkang Perumahan Graha Menganti

2 :- Jalan lingkungan ketinggian 10 – 40 cm sepanjang 900 meter- Jalan poros desa tergenang 10-30 cm –

Fasum tergenang : Masjid, SDPerumahan Omah Indah Menganti- Jalan Poros Desa tergenang 10 – 50 cm sepanjang ± 500 m- Jalan lingkungan tergenang 10-40 cm sepanjang 1.200 meter-

Rumah tergenang : ±1500, tinggi genangan 10 – 15 cm.

Salah satu kawasan terdampak banjir juga terjadi di Perumahan Oma Indah Menganti Gresik. Anehnya di saat cuaca sangat panas, air malah meninggi hingga hampir menyentuh lutut kaki orang dewasa dan sebagian masuk ke rumah warga. 

Informasi dari warga setempat, Wawan (38) menceritakan, hujan deras dengan intensitas tinggi dan disertai angin terjadi pada Senin 5 Februari kemarin sore. Sehari berikutnya, genangan air semata kaki terpantau muncul di sebagian kecil blok perumahan. 

“Pada hari Selasa 6 Februari kemarin, saat anak saya berangkat ke sekolah, banjir masih belum merata. Tapi pulang sekolah, banjir sudah merata,” ujarnya Rabu (7/2/2024). 

“Anak saya sampai bingung, dia tanya apa tadi hujan kok sampai jadi banjir seperti ini. Saya jawab, kayak sulap, tidak ada hujan, air sungai di depan juga tidak meluber tapi tiba-tiba ada banjir,” imbuh Wawan. 

Wawan mengungkapkan, sejumlah anggota pengurus RT dan RW setempat sampat meminta bantuan eskavator kepada Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Gresik, untuk menegeruk dan membersihkan tanaman eceng gondok di sungai depan. 

“Bapak-bapak pengurus RT dan RW sudah bersurat ke Dinas PU tapi masih belum ada respon. Kami berharap, dengan adanya eskavator yang bisa mengeruk dan membersihkan econg gondok bisa mengurangi debit volume banjir di sini,” ucapnya. 

“Banjir bisa mengalir ke sungai depan dan selanjutnya mengalir ke Kali Lamong. Karena masalah tiap tahunnya seperti itu, air yang menggenang ini antri masuk ke sungai depan dan Kali Lamong,” ujarnya. 

Sementara itu, Wahyuni (38) bersama ibu-ibu RT 33 berinisiatif membuat dapur umum yang hendak dibagikan kepada seluruh warga. “Kami sengaja tidak memasak makanan siap saji tapi kami bagikan beberapa mie instan dan telur dengan harapan bisa digunakan oleh warga pada saat dibutuhkan,” ujarnya.

 Diketahui, perumahan Oma Indah Menganti Gresik dilanda hujan deras yang terjadi pada Senin 5 Februari kemarin. Selama dua hari berturut-turut, hujan turun di sore hari. Akibatnya banjir meninggi hingga hampir mencapai lutut kaki orang dewasa. 

Pada Rabu siang ini terlihat cuaca mendung. Volume air banjir belum surut. Beberapa rumah warga kemasukan air. Jika sore nanti hujan kembali maka bisa dipastikan seluruh rumah di perumahan ini akan terendam banjir.(Adm)

Shares:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *