Surabaya – Ada yang spesial dalam penutupan ajang bergengsi tahunan GTK Creative Camp (GCC) batch 4 tahun 2023 tingkat Provinsi yang diselenggarakan Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim, Selasa (28/11).
Selain memberikan 9 Penghargaan atas inovasi guru, tenaga kependidikan dan pengawas di bidang Inovasi Pengawas Sekolah, Inovasi Kepala Sekolah, Media Pembelajaran Berbasis IT. Selanjutnya Video Pembelajaran, Film Pendek, Video Tourism, Modul/Bahan Ajar, Desain Fashion dan Kewirausahaan. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, juga menerima penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) atas Unggahan Video Kreativitas dan Inovasi GTK Terbanyak serta Pemrakarsa Unggahan Profil Diri GTK Terbanyak.
Penghargaan MURI juga diberikan kepada Kepala Dindik Jatim, Aries Agung Paewai atas pelaksana Unggahan Video Kreativitas dan Inovasi GTK Terbanyak dan Pelaksana Unggahan Profil Diri GTK Terbanyak. Terkait penghargaan ini, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan ada proses panjang untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat dalam layanan pendidikan.
“Potensi dan kreativitas para guru dalam koordinasi pemprov baik itu SMA,SMK,SLB.Maka, temanya banyak sekali,mereka ada yang masuk pada Tourism,ada yang fil. Pendek,modul dan seterusnya, Ada 15 Item. Dan ini cara kita mencari para champion di masing masing bidang”.
Terkait penghargaan MURI, Kepala Dindik Jatim, Aries Agung Paewai mengatakan jika maknanya bukan pada penghargaan MURI nya, tapi bagaimana menumbuh guru berprestasi dan menumbuhkan kreativitas para GTK di Jatim.
“Rekor MURI ini mencatat rekor tertinggi, daerah lain diharapkan juga bisa mengikuti,” tandas dia.
Pj Wali Kota Batu ini juga menyebut, tahun ini sebagai bentuk dukungan dan apresiasi Gubernur Jawa Timur, uang pembinaan untuk para juara GCC Batch 4 bertambah. Yaitu, juara 1 sebanyak Rp. 12,5 juta, juara 2 Rp. 10 juta dan juara 3 Rp. 7,5 juta. Tahun ini terbukti antusiasme GTK sangat tinggi, hal tersebut dibuktikan dengan jumlah peserta yang mengikuti GCC 2023 mencapai 31.415 GTK dan pengawas yang telah mengikuti ajang uji kreatifitas dan inovasi ini.
Dari jumlah ini sebanyak 81 orang terbaik terpilih sebagai juara 1,2 dan 3. Para juara terbaik ini telah mengikuti proses seleksi yang dilakukan oleh dosen Universitas Negeri Semarang, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Negeri Malang dan praktisi dari Jogja Film Academik. (Spt)