Surabaya – Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, Jawa Timur menjadi salah satu stadion yang dipilih Federation Internationale de Football Association (FIFA), melalui Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI),sebagai Venue Piala Dunia U-17, Bahkan menjadi lokasi Opening Ceremony atau tempat pembukaan event bergengsi tersebut ya g akan berlangsung 10 November 2023 mendatang. Kemeriahanpun kini mulai nampak di Kota Surabaya, Rangkaian dekorasi, umbul-umbul hingga banner bertema Piala Dunia U-17, juga sudah terpasang rapi di beberapa titik Kota Surabaya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, dalam menyambut Piala Dunia U-17, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah mempersiapkan berbagai hal, selain umbul-umbul dan banner, juga ada pernak-pernik seperti merchandise dan sebagainya. Dia mengatakan, pemasangan umbul-umbul hingga pernak-pernik Piala Dunia U-17 akan semakin terasa semaraknya di pekan depan.
“Insyaallah di minggu depan akan semakin semarak, ada umbul-umbul dengan pernak-perniknya yang terkait Piala Dunia U-17. Onok lampu, bola-bola, dan sebagainya,” kata Wali Kota Eri, Minggu (22/10/2023).
Tak hanya terasa di jalan-jalan protokol saja, semarak Piala Dunia U-17 juga akan terasa kemeriahannya di pusat perbelanjaan Kota Surabaya. “Mulai minggu depan, mungkin sekitar tanggal 28 Oktober, mereka nanti membuat sendiri-sendiri dengan tema Piala Dunia U-17. Juga ada di videotron dan jalan masuk ke dalam Kota Surabaya,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Myrna Augusta Aditya Dewi mengatakan, dekorasi Piala Dunia U-17 telah terpasang sejak rabu lalu. Salah satunya adalah dekorasi yang berada di depan Gedung Balai Kota dan Balai Pemuda.
Myrna menyampaikan, pemasangan dekorasi tersebut adalah untuk menyambut Piala Dunia U-17 yang akan digelar pada 10 November 2023 mendatang. Sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17, Kota Surabaya turut mempromosikan melalui dekorasi-dekorasi tersebut.
“Karena ini event internasional, jadi di berbagai sisi itu nanti harus keluar gaungnya. Jadi bukan hanya di stadion yang akan dipakai, akan tetapi juga di pusat-pusat pemerintahan hingga jalan-jalan protokol dan pusat keramaian,” kata Myrna.
Selain dekorasi, nantinya juga akan ada maskot 3D yang akan dipasang di beberapa tempat ikonik dan ada yang digunakan untuk arak-arakan. Akan tetapi, saat ini DLH masih akan berkoordinasi dengan Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya untuk menyiapkan itu.
“Rencananya, kami ingin menambah di monumen Bambu Runcing, di Jembatan Sawunggaling tapi masih proses koordinasi lebih lanjut untuk diletakkan di situ. Karena itu harus ada persetujuan terlebih dahulu,” tandasnya. [ars]